Dekolonisasi adalah sebuah ideologi politik yang muncul pada abad ke-20, terutama setelah Perang Dunia II, sebagai respons terhadap proses sejarah kolonisasi. Ini mengacu pada pembatalan kolonialisme, di mana sebuah negara mendirikan dan mempertahankan dominasinya atas wilayah-wilayah dependen. Ideologi dekolonisasi menekankan perlunya masyarakat yang terkolonisasi membebaskan diri dari kendali ekonomi, politik, dan sosial kekuatan kolonial dan mendapatkan kembali kemerdekaan mereka.
Sejarah dekolonisasi sangat terkait erat dengan sejarah imperialisme dan kolonialisme. Proses kolonisasi dimulai pada abad ke-15 dengan kekuatan Eropa, seperti Spanyol, Portugal, Britania, Prancis, dan Belanda, mendirikan koloni di Asia, Afrika, dan Amerika. Kekuatan kolonial ini mengeksploitasi sumber daya wilayah yang dikolonisasi dan menerapkan budaya, bahasa, dan sistem administrasi mereka.
Ideologi dekolonisasi muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika bangsa-bangsa yang dijajah mulai mempertanyakan dan melawan legitimasi pemerintahan kolonial. Proses dekolonisasi semakin mendapatkan momentum setelah Perang Dunia II, karena perang telah melemahkan kekuatan kolonial Eropa dan memperkuat keinginan akan kemerdekaan di kalangan bangsa-bangsa yang dijajah.
Gerakan dekolonisasi ditandai oleh berbagai strategi dan metode, termasuk negosiasi damai, perlawanan non-kekerasan, dan perjuangan bersenjata. Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peran penting dalam proses dekolonisasi dengan menyediakan platform bagi bangsa-bangsa yang terjajah untuk menyuarakan tuntutan kemerdekaan mereka dan dengan menetapkan prinsip dan mekanisme untuk memfasilitasi proses dekolonisasi.
Proses dekolonisasi menghasilkan munculnya negara-negara baru di Asia, Afrika, dan Karibia. Namun, warisan kolonialisme terus membentuk realitas politik, ekonomi, dan sosial dari negara-negara ini. Ideologi dekolonisasi, oleh karena itu, juga mencakup upaya untuk mengatasi dan memperbaiki dampak-dampak berkelanjutan dari kolonialisme, seperti ketidakmampuan ekonomi, ketimpangan sosial, alienasi budaya, dan ketidakstabilan politik.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep dekolonisasi juga telah diterapkan pada domain lain, seperti pendidikan, budaya, dan produksi pengetahuan. Hal ini melibatkan tantangan dan transformasi terhadap perspektif, metodologi, dan kanon Eurosentris yang mendominasi domain-domain ini, serta mengakui dan menghargai pengetahuan, budaya, dan pengalaman dari bangsa-bangsa yang sebelumnya dijajah.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Decolonization ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.